Category Archives: News

  • -

Makanan Yang Baik Untuk Sebelum Dan Setelah Lari

Category : News

Sebenarnya, mana yang lebih baik: lari sebelum makan atau lari setelah makan?Apa makanan yang harus dimakan sebelum dan setelah lari? Apa efeknya akan berbeda pada tubuh? Berikut penjelasannya.

Efek pada tubuh jika makan sebelum lari

Anda merasa senang setelah menghabiskan satu porsi besar nasi padang dan ayam bakar. Lalu Anda berpikir untuk membakar kalori tersebut lewat lari. Ini mungkin bukan ide bagus. Seharusnya Anda tidak boleh merasa lapar ataupun kenyang sebelum lari. Selain itu, lari setelah makan bisa menyebabkan nyeri perut atau kram. Ingatlah, Anda tidak ingin membuat perut sakit, jadi makanan yang ringan sebenarnya cukup.

Makanan yang tinggi lemak bukanlah yang Anda inginkan. Camilan berkabohidrat tinggi dianjurkan karena bisa memberikan energi yang berguna untuk lari. Selain itu, menu makan pra-lari cukup menarik. Anda bisa mencoba puding, buah jeruk karena memberi asupan vitamin C, sereal, oatmeal, wortel, atau bahkan segelas kopi susu karena susu adalah protein dan kopi untuk konsentrasi. Ini hanyalah beberapa anjuran karena masih ada banyak lainnya dan diet masing-masing orang akan berbeda.

Efek pada tubuh jika lari setelah makan

Rasa lapar akan menemani Anda sekarang. Membuang energi saat lari berarti tubuh Anda perlu mengisi kembali energinya, tapi ini bukan berarti Anda bisa makan seenaknya. Makan apapun yang menarik perhatian Anda dan yang terasa sedap hanya akan berkebalikan dari tujuan lari Anda.

Yang paling baik adalah makan dalam satu jam pasca tahap pendinginan, dan ingatlah bahwa ini merupakan sarapan Anda — makanan terpenting dalam sehari. Jadi, Anda mungkin perlu makan sesuatu yang idealnya mengandung kalori, karbohidrat, dan protein. Menunya bisa saja apapun yang menggiurkan yang mencakup telur, pancake, sandwich, atau apapun yang bisa terpikirkan dan sehat, dan yang tidak membuat Anda terlalu kenyang.

Akan ada saat-saat dimana Anda akan berpikir bahwa McDonald’s akan mengenyangkan Anda setelah lari, tetapi pilihan makanan ini hanya akan membuat Anda lari lebih lama untuk membakar lemak yang dihasilkannya — meskipun makanan cepat saji ini tetaplah sedap. Jadi, jangan terlalu membatasi diri Anda sesekali. Jangan terlalu keras pada diri sendiri, tetapi ingatlah untuk menaati program lari dan diet yang telah Anda rancang. Kuncinya adalah untuk menyeimbangkan diet terbaik sesuai kebutuhan Anda, baik sebelum dan setelah lari.

 

Sumber : https://hellosehat.com/


  • -

Mencegah dan Mengatasi Kram Kaki Saat Berlari

Category : News

Kram selalu menjadi mimpi buruk bagi semua orang, terutama para pelari. Bayangkan Anda berada 10 meter menuju garis finish dan tiba-tiba kaki terasa aneh. Otot kaki mengencang dan ada rasa nyeri yang sangat sehingga Anda tak bisa melanjutkan langkah. Tenang dulu, itulah yang namanya kram. Kebanyakan orang pernah mengalaminya.

Meski sakitnya tak terhankan, namun ada cara ampuh untuk mengatasi kram kaki saat berlari, serta apa yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya. Apa penyebab kaki kram? Ada banyak teori terkait pemicu kram, termasuk dehidrasi, kehilangan elektrolit, kekurangan garam, dan otot yang kelelahan namun terus dipacu untuk berlari.

Yang terakhir ini, otot lelah, adalah pemicu utama kram kaki yang paling banyak ditemui. Kelelahan otot terjadi saat Anda berlari lebih keras daripada seharusnya. Dengan kata lain, aktivitas fisik yang berlebihan bisa membuat otot Anda kelelahan, sehingga meningkatkan kemungkinan kram. Bagaimana cara mengatasi kram kaki? Jika kaki kram muncul tiba-tiba di tengah lintasan lari, apa yang harus dilakukan? Memegangi kaki, berdoa, dan berteriak terbukti tidak efektif.

Jadi yang bisa Anda lakukan dan harus Anda lakukan adalah berhenti berlari, menarik napas dalam-dalam, dan mulai melakukan peregangan.

Kram berarti otot Anda terlalu lelah untuk meregangkan dirinya sendiri. Beberapa latihan peregangan darurat meliputi pijatan ringan di betis yang kram, dan menjaga betis tersebut tetap dalam posisi peregangan selama beberapa menit sampai kram menghilang.

Ilustrasi meregangkan kaki yang kram(Ridofranz) Jika ada teman di sekitar Anda, mintalah ia untuk meregangkan kaki Anda dengan memegangnya dalam posisi lurus dan menekuk telapaknya ke atas.

Bagaimana cara mencegah kaki kram? Berolahragalah secara rutin dan tingkatkan latihan Anda dengan kemajuan yang wajar. Jika Anda ingin bisa lari sejauh 8 km, jangan langsung menempuh jarak itu. Berlatihlah dahulu dalam jarak lebih pendek, dan secara perlahan tingkatkan jarak tempuh Anda per minggunya, atau mungkin per bulannya. Ini berguna agar otot terbentuk dan terbiasa.

Persingkat sesi latihan Anda, istirahatlah selama 3-5 menit di antara sesi, dan secara bertahap tingkatkan jumlah sesi lari Anda.     Jaga dan atur kecepatan lari Anda dengan seksama. Otot kaki memerlukan pemanasan sebelum berlari jarak jauh.

Karenanya mulailah dengan kecepatan rendah dan menambah kecepatan perlahan.  Jangan berolahraga terlalu keras di hari yang panas/lembab.

Pastikan bahwa Anda melakukan pemanasan otot sebelum mulai berolahraga. Jangan lewatkan peregangan karena tahap ini adalah satu-satunya cara untuk mempersiapkan otot Anda menghadapi sesi latihan. Peregangan yang tepat akan memastikan Anda dapat menempuh jarak lari yang lebih jauh tanpa kram.

 

Sumber : https://lifestyle.kompas.com/


  • -

Biar Kuat Lari, Anda Harus Tahu Tehnik Pernapasannya

Category : News

Banyak hal yang mempengaruhi kemampuan kita berlari, seperti bagaimana kaki kita menyentuh tanah, bagaimana tangan kita mengayun, seberapa jauh kita melangkah, bagaimana irama langkah kaki kita, serta ke arah mana tubuh dicondongkan.

Namun seringkali kita tidak memikirkan bagaimana kita bernafas.

Padahal cara bernafas memberi dampak yang besar pada jarak yang bisa kita tempuh dan kenyamanan saat berlari.

“Bernafas saat berlari adalah sebuah teknik khusus yang harus dilatih,” ujar Budd Coates, pelatih lari sekaligus penulis buku tentang pernafasan saat berlari, Running on Air.

Coates telah mengembangkan cara bernafas yang mengajarkan para pelari untuk bernafas dalam pola ganjil dan genap, misalnya mengambil nafas dalam 3 langkah lari, dan membuangnya dalam 2 langkah.

“Bernafas dengan cara ini membuat Anda bisa berlatih dengan akurat dan berlari lebih cepat,” ujarnya.

Bila Anda menambah kecepatan, atau ingin berlari lebih cepat, pola 3-2 itu bisa diubah menjadi 2-1, yaitu 2 langkah mengambil nafas dan 1 langkah membuangnya

Kebanyakan pemula, bernafas tidak beraturan saat belari.

Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang baru mulai berlatih lari tidak memiliki pola dalam bernafas.

Kebalikannya, para pelari berpengalaman umumnya menyesuaikan tarikan nafas mereka dengan langkahnya untuk efisiensi.

Sumber : https://wartakota.tribunnews.com/


  • -

Tips Pelari Pemula

Category : News

Bagi Anda yang berniat untuk berolahraga lari, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan. Salah satunya yaitu tujuan dan target, hal itu untuk menghindar agar Anda tak hanya berolahraga sementara.

 

Banyaknya event lomba lari bisa menjadi salah satu penyemangat bagi para pelari pemula. Apalagi, ketika banyak teman yang mengajak. Namun, bagi pelari pemula, ada banyak hal yang harus diperhatikan.

Sebab, jika tidak dilakukan dengan tepat, akan berisiko pada kegagalan dalam memenuhi target. Salah satunya, memiliki tekad atau komitmen untuk tidak hanya sementara berolahraga.

“Pelari pemula harus punya target, misalnya mau kurus atau langsing, mau nyari jodoh, atau mau race, mau ikut lomba lari bulan depan ikut yang 10 kilometer nantang diri sendiri. Harus punya goal kecil-kecilan di tangan, jadi punya komitmen jadi rajin punya motivasi,” ujar Melanie Putria di area Plaza Festival, Kuningan, Jakarta Selatan.

Tips selanjutnya, Anda bisa mencari running buddy atau seseorang yang bisa berolahraga bersama Anda. Bisa dari teman kantor, teman sekolah, atau teman lainnya.

“Kalau enggak punya teman buat lari, dateng saja ke GBK (Gelora Bung Karno) tiap jumat malem atau car free day. Di situ bakal rame, siapa tahu bisa sambil cari jodoh juga. Tapi tujuannya tetap positif untuk sehat,” imbuh dia.

Kemudian, ukur progres Anda. Mulai dari jarak yang sanggup ditempuh hingga waktu atau durasi berlari. Lakukanlah secara perlahan dan bertahap. Contohnya, lari di kompleks rumah selama setengah jam dan ukur jarak lari Anda dengan smart watch atau mobile application khusus untuk lari.

Melanie meyakini, smart watch sangat memiliki banyak manfaat. Bukan hanya untuk mengukur jarak berlari, tetapi juga waktu berlari, jumlah kalori yang terbakar, hingga detak jantung. Tenang, kini sudah banyak dijual smart watch yang tidak menguras isi dompet Anda.

“Dalam sehari diukur larinya sudah seberapa jauh dan kalorinya juga diukur. Itu kan bisa jadi exiced lagi dan besok bisa challenge diri kita untuk lari lebih giat lagi. Kalorinya mesti lebih banyak lagi yang terbakar,” paparnya.

Selain itu, jaga juga pola makan Anda. Berolahraga diimbangi makan makanan sehat efektif menjaga tubuh menjadi tidak mudah letih atau drop. Lakukan kebiasaan ini terus-menerus.

Hindari serta merta tiga bulan saja menjaga tubuh sebelum maraton atau setelah selesai lomba sudah tidak menjalani gaya hidup sehat. Tapi ya berkelanjutan setiap harinya. Minum juga vitamin C karena banyak energi yang dikeluarkan tubuh.

“Pernah aku cedera, sudah kesal enggak bisa lari lagi, dan secara mental sudah nge-drop banget padahal mau lomba lari. Nah aku switch-nya ke sepeda, paling tidak kan bisa menjaga kardio kita juga dan melatih otot walaupun beda,” pungkas Melanie.

Dia menyiasatinya dengan mengikuti jenis olahraga lainnya, seperti bersepeda atau zumba, supaya pikiran bisa refresh dan tidak bosan dengan rutinitas yang sama. Sementara itu, apabila mencoba sebulan tidak berolahraga tapi pasti merasa sakit.

Sumber : https://www.medcom.id/


  • -

3 Cara Pasti Berlari Lebih Cepat

Category : News

Latihan ideal untuk lari jarak jauh atau marathon adalah dengan latihan kombinasi, yaitu menggabungkan latihan untuk lari dengan kecepatan tinggi dan kecepatan rendah, kombinasi medan menanjak dan turunan, serta latihan bersepeda.

Tujuan latihan kombinasi itu adalah agar tubuh tidak terbiasa dengan latihan yang monoton sehingga selalu terpacu untuk meningkatkan level daya tahan otot, kapasitas VO2 max, serta stamina secara keseluruhan. Berikut latihan yang bisa Anda lakukan.

2 in 10
Habiskan 10 menit untuk membangun kecepatan lari Anda sampai level 8 ( lihat di boks level kecepatan lari) – entah di atas treadmillatau di jalan. Setelah selesai, lakukan latihan beban untuk tubuh bagian bawah, misalnya squat,sebanyak 12 repetisi. Diikuti dengan latihan untuk tubuh bagian atas, misalnya push-up,sebanyak 12 repetisi.

Pastikan total waktu yang Anda habiskan hanya dua menit. Setelah selesai, balik ke latihan kardio dilanjut dengan gerakan awal sampai 6 putaran. Dengan latihan seperti ini, Anda akan berada di luar zona nyaman tubuh dan membakar lebih banyak kalori.

Stinger
Umumnya, latihan lari jarak jauh hanya memakan waktu 60 menit. Sekarang, coba tingkatkan jadi 90 menit. Dalam latihan ini, pastikan lokasi berlari Anda ada jalur menanjak. Atur kecepatan lari agar kaki Anda masih punya kekuatan mendaki tanjakan tanpa kehilangan kecepatan berlari. Latihan ini akan meningkatkan kecepatan lari sekaligus mempertahankan stamina.

Off-road
Selain tanjakan, rute yang harus ada di dalam progam lari jarak jauh ialah jalanan tidak rata (off-road). Di medan ini, Anda juga bisa menjajal latihan dengan bersepeda selama selama 2-3 jam. Latihan di medan off-road ini akan menantang kebugaran tubuh dan melatih otak tetap fokus meski fisik sudah mulai lelah.

Minggu

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jumat

Sabtu

Minggu

Minggu ke-1

2 in 10

Sebanyak 4 kali

Istirahat

Stinger

(Selama 60 menit dengan level tenaga 5-7)

Istirahat

Istirahat

Off-road

(Selama 90 menit dengan level tenaga (5-7)

Istirahat atau joging untuk terapi penyembuhan selama 35 menit dengan level tenaga 4)

Minggu ke-2

Istirahat

Stinger selama 70 menit dengan leval tenaga 5 – 7

Istirahat

2 in 10

Sebanyak 5 kali

Istirahat

Istirahat atau joging untuk terapi penyembuhan selama 30 menit dengan tenaga yang keluar di level 4

Off-road

Selama 120 menit dengan tenaga yang keluar di level 5 – 7

Minggu ke-3

Istirahat

2 in 10 sebanyak 6 kali

istirahat

istirahat

Stinger

Selama 80 menit dengan tenaga yang keluar di level 5 – 7

Off-road selama 150 menit dengan tenaga yang keluar di level 5 – 7

Istirahat atau jogging untuk terapi penyembuhan selama 35 menit. Tenaga yang keluar di level 4

Minggu ke-4

2 in 10 sebanyak 6 kali (dan tingkatkan jumlah repertisi menjadi 14 kali)

istirahat

Stinger

Selama 90 menit dengan tenaga yang keluar di level 5 – 7

Istirahat

Istirahat

Off-road

Selama 180 menit dengan tenaga yang keluar di level 5 – 7

Istirahat.

Level Kecepatan Lari

1 – 4

Masih mudah melangkahkan kaki saat berlari

5 – 6

Masih mampu mengobrol saat berlari

6 – 7

Nafas sudah tak bisa dikontrol

8 – 9

Sudah tak bisa bicara dan jantung berdegup cepat

10

Lari sprintdengan sepenuh tenaga

 

Sumber : fitnessformen.co.id


  • -

Teknik Pernapasan Yang Tepat Saat Lari Agar Tidak Terengah-engah

Category : News

Apakah Anda tahu lari butuh teknik pernapasan yang tepat? Ya, dengan teknik pernapasan yang tepat Anda akan dapat manfaat maksimal dari olahraga yang satu ini. Jadi, tak sekadar capek dan berkeringat tetapi olahraga lari bisa jadi latihan yang membantu menjaga kebugaran tubuh secara maksimal. Berikut ulasan mengenai teknik pernapasan saat lari yang sebaiknya digunakan.

Teknik pernapasan saat lari yang tepat

agar kuat lari

Jika Anda terbiasa untuk bernapas melalui hidung dan dikeluarkan melalui mulut saat lari, sebaiknya ubah mulai sekarang. Meski teknik pernapasan ini sangat disarankan dalam yoga dan beberapa seni bela diri, tidak untuk olahraga lari. Memang boleh, tetapi teknik pernapasan ini bukan yang terbaik dan disarankan untuk olahraga aerobik intensitas tinggi seperti berlari.

Sumber : https://hellosehat.com/


  • -

Tips Memilih Sepatu Lari Yang Pas Agar Tak Cedera

Category : News

Memilih sepatu lari bukan hal sembarangan. Bukan sekadar memilih warna dan merek yang sesuai keinginan hati. Terutama bagi mereka yang aktif berlari minimal seminggu sekali.

Ancaman cedera pun membayangi jika salah mengidentifikasi sepatu yang sesuai dengan pola menjejakkan kaki ke tanah (footstrike).

Footstrike sendiri bisa berbeda dari satu pelari ke pelari lainnya. Ada yang lebih sering menjejakkan tumit (heel) kaki terlebih dahulu, dan ada yang menggunakan seluruh penampang kaki sebagai topangan.

Perbedaan gaya ini lah yang harus diantisipasi seorang pelari agar tak menerima cedera. Untuk itu, ahli berpendapat bahwa jenis sepatu yang tepat sangat diperlukan dalam berlari.

Namun, sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Pelatihan Atletik mengindikasikan bahwa para pelari, khususnya mereka yang mengenakan sepatu minimalis, atau sepatu yang fleksibel dan memiliki fitur pendukung yang minimalis, belum tentu mampu mengidentifikasi pola footstrike mereka sendiri.

Riset yang sama menunjukkan bahwa seorang pelari yang mengenakan sepatu minimalis seringkali salah melakukan teknik mendaratkan kaki ke tanah.

Lebih dari 90 persen dari para pelari dalam penelitian tersebut yang mengenakan sepatu tradisional lari dengan benar bisa mengidentifikasi pola pijakan kaki mereka. Sementara yang mengenakan sepatu minimalis, hanya 57,5 persen yang mampu melakukannya.

Hal ini menjadi penting karena berbagai macam teknik dan perangkat pendukung lari hanya akan bermanfaat jika seseorang dapat dengan tepat mengidentifikasi pola pijakan.

Selain itu, sebagaimana disebutkan sebelumnya, seorang pelari pun mesti mengantisipasi risiko cedera.

Ahli penyakit kaki dari Atlanta, Perry Julien, mengestimasi bahwa 20 persen orang datang ke kantornya karena cedera yang disebabkan sepatu mereka. “Entah karena usang atau (sepatu) mereka tidak sesuai dengan bentuk kaki.

“Sepatu lari tidak bertahan selamanya,” katanya seperti yang dikutip dari situs CNN.

Dokter tersebut merekomendasikan kepada atlet agar tetap memperhatikan jarak tempuh berlari dan mengganti sepatu latihan mereka setiap km hingga 800 km.

Hal ini berarti seorang pelari aktif harus mengganti sepatunya dalam jangka waktu minimum enam bulan setelah pembelian.

“Tanggal yang pasti, atau seberapa jauh banyak Anda berlari itu jauh lebih baik daripada mengira-ngira kondisi sepatu dengan cara melihatnya,” ucapnya.

Julien mengatakan kepada para pasiennya untuk membeli sepatu lari dari toko dengan penjual yang berpengalaman, yang dapat membantu menentukan gaya dari sepatu dengan kaki seseorang. Ia juga menyarankan untuk membeli sepatu lari dengan ukuran satu setengah lebih besar dari sepatu sehari-hari.

Untuk kaus kaki, pastikan mengenakan kaus kaki dengan ketebalan yang sama. Selain itu, Julien mengatakan kaus kaki berbahan katun dapat menyebabkan lecet.

Julien juga menyarankan agar para pelari tidak langsung mengenakan sepatu baru untuk berlari, demi menghindari lecet terhadap kaki. “Anda harus memakainya berjalan selama beberapa hari.

“Biarkan mereka longgar perlahan, dan kemudian mulai berlari beberapa mil (jarak pendek),” ujarnya. (vws)

Sumber : cnnindonesia.com

  • -

Tips Lari untuk Pemula, Mulai Jarak Pendek Dan Pilih Rute Asyik

Category : News

Jakarta – Akhir pekan jadi waktu yang tepat untuk memulai rutinitas berlari. Olahraga praktis, tapi manfaatnya sangat banyak untuk tubuh. Selain berguna untuk menambah stamina, lari dapat membantu melatih daya tahan jantung dan paru-paru Anda.

Meski praktis, lari menjadi salah satu olahraga yang paling sulit untuk dilakukan karena membutuhkan konsistensi dan motivasi yang stabil. Untuk itu, ada beberapa cara yang perlu Anda lakukan untuk dapat konsisten dan stabil dalam berlari.

1. Mulailah Berlari dengan Interval yang Pendek

Kesalahan pertama yang kerap kali dilakukan saat pertama kali berlatih lari adalah memilih interval lari yang terlalu panjang. Para pelari baru memang biasanya memiliki semangat yang tinggi untuk dapat memecahkan target rute dan jarak tempuh larinya.

Sayangnya, semangat ini malah melupakan daya tahan dan kemampuan yang dimiliki saat itu.  Untuk itu, mulailah dengan jarak yang lebih pendek dan durasi yang tidak terlalu lama. Temukan kenyamanan dan berikan waktu pada tubuh untuk beradaptasi pada aktivitas ini.

2. Jangan Berlari Terlalu Cepat

Ketahuilah bahwa tubuh Anda membutuhkan waktu untuk dapat beradaptasi dan menyesuaikan kerja dan aktivitasnya pada latihan lari. Untuk itu, mulailah dengan intensitas lari yang ringan hingga sedang.

Berlari terlalu cepat akan membuat tubuh menjadi cepat lelah sehingga Anda kesulitan untuk mencapai target lari yang diinginkan. Agar hal tersebut tidak terjadi, pastikan untuk menjaga kecepatan dan dalam berlari serta nikmati tiap gerakan dan langkah yang Anda lakukan.

3. Berikan Istirahat yang Cukup untuk Tubuh

Saat Anda berhasil melalui latihan pertama dengan sukses, Anda tentu akan bersemangat untuk melanjutkan latihan keesokan harinya.

Hal ini baik sebagai bentuk konsistensi, tetapi sebaiknya Anda memberikan waktu setidaknya satu hari untuk tubuh Anda beristirahat dan mendapatkan relaksasi. Cara ini penting untuk menghindari munculnya cedera dan mengoptimalkan perkembangan otot tubuh.

4. Larilah Perlahan dengan Langkah Kecil

Lari dapat dikategorikan sebagai olahraga yang cukup menantang. Pasalnya, bagi para pemula yang tidak memahami teknik yang tepat, lari akan menjadi aktivitas yang sangat menguras energi. Inilah yang membuat aktivitas lari menjadi lebih melelahkan dan sulit untuk dilakukan dengan konsisten.

Untuk itu, perhatikan kecepatan dan langkah Anda dalam berlari. Pastikan untuk selalu berlari dengan santai dengan postur yang baik. Ambil langkah kecil yang lebih efektif dan hindari melangkah terlalu jauh karena akan lebih banyak menguras energi.

5. Pilih Area Lari yang Tepat

Kebanyakan para pemula pasti akan mempertanyakan rute seperti apa yang sekiranya cocok dan sesuai untuk mereka pilih. Pada dasarnya, area atau rute lari dapat ditentukan bergantung pada kebutuhan masing-masing.

Lari di sepanjang trotoar perumahan akan menjadi pilihan sederhana yang cukup aman untuk Anda pilih. Selain itu, rute taman atau hutan kota juga dapat dipilih oleh para pemula. Namun, pada area ini, akan ada risiko cidera seperti tersandung ranting atau batu.

Anda juga dapat berlari pada treadmill untuk membiasakan diri lari pada kecepatan tertentu.

Sebagai pelari baru, pastikan Anda mengetahui teknik berlari yang tepat agar latihan ini tidak membuat Anda jera dan tetap termotivasi untuk dapat konsisten melakukannya.

 

Sumber : https://gaya.tempo.co/


  • -

Tips Berlari Saat Cuaca Panas: Dari Pakaian Dan Hidrasi Tubuh

Category : News

Berlari tak hanya bisa dilakukan di pagi atau sore hari. Olahraga yang paling mudah ini juga bisa dilakukan saat cuaca panas di siang hari dan memberikan banyak manfaat.

Namun, berlari saat cuaca panas memang perlu berhati-hati karena matahari yang menyengat. Oleh karena itu penting untuk memperhatikan pakaian yang dikenakan dan kondisi hidrasi tubuh.

Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan saat berlari ketika cuaca panas.

1. Hidrasi
Saat cuaca panas tubuh akan berkeringat lebih banyak ketimbang berlari di pagi atau sore hari. Keringat muncul karena gerakan olahraga dan juga panas matahari.

Oleh karena itu, jika ingin berlari di siang hari, tingkatkan asupan cairan agar tubuh tidak dehidrasi. Kekurangan cairan akan mengakibatkan penurunan kinerja, pemulihan lebih lambat, sakit kepala, dan kram.

Asupan cairan ini bukan berarti minum air lebih banyak. Ahli nutrisi Liam Holmes menyarankan untuk minum air, garam, dan bubuk elektrolit. Air, garam, dan elektrolit dapat mengganti cairan dan ion yang hilang saat berlari.

“Minumlah sedikit demi sedikit, jangan dalam jumlah banyak sekaligus,” kata Holmes, dikutip dari Independent.

Minuman berenergi dan makanan ringan juga diperlukan jika berlari dalam jarak jauh.

2. Pakaian
Pakailah pakaian yang ringan yang terbuat dari kain sintetis. Jenis pakaian ini akan membantu menghilangkan keringat dan membuat tubuh tetap merasa dingin. Pakaian olahraga yang juga mengandung pelindung SPF juga bisa jadi opsi untuk berlari.

3. Aksesori
Topi yang ringan akan membantu melindungi kepala dan wajah dari panas matahari. Kacamata hitam juga diperlukan untuk berlari di bawah sinar matahari.

Rompi juga bisa dikenakan agar bisa membawa botol minum, telepon genggam, sunscreen, uang, dan sebagainya.

4. Sunscreen
Tabir surya adalah sebuah keharusan ketika berlari di bawah terik matahari, minimal gunakan SPF30. Lebih tinggi kadar SPF akan lebih baik.

Aplikasikan sunscreen ke seluruh bagian tubuh yang terpapar sinar matahari termasuk di belakang leher.

5. Rute
Pilihlah rute berlari yang menawarkan banyak tempat teduh seperti banyak tanaman, pepohonan atau bangunan yang menghalangi sinar matahari langsung. Rute ini akan membantu tubuh tetap segar.

Turunkan pula kecepatan berlari dibandingkan saat berlari di pagi atau sore hari. Dapat pula mengganti berlari dengan jalan cepat. Sesuaikan dengan kondisi tubuh.

 

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/


  • -

Agus Prayogo, Pelari Nasional Pertama Finis Di Borobudur Marathon 2019

Category : News

KOMPAS.com – Atlet lari nasional, Agus Prayog0, menjadi pelari pertama asal Indonesia yang mampu finis tercepat di ajang Borobudur Marathon 2019 Powered by Bank Jateng. Lomba lari tingkat internasional itu berlangsung di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/11/2019). Agus Prayogo mencatatkan waktu 1 jam 11 menit 31 detik pada kategori Half Marathon atau 21 kilometer.

Dengan menjadi finisher pertama atlet nasional, Agus berhak membawa hadiah sebesar Rp 40 juta. Jumlah tersebut didapat dengan status juara 1 Half Marathon Indonesia Category. Catatan waktu tersebut masih cukup jauh dari pelari yang kali pertama finis dalam kategori yang sama. Pelari John Muiruri Huru berada di depan Agus Prayogo dengan mencatatkan waktu 1 jam 5 menit. Nama John Muiruri Huru juga menjadi pelari pertama yang menyelesaikan perlombaan dari tiga kategori yang diselenggarakan. Sementara itu, dia berhak mendapatkan Rp 65 juta dari nomor Half Marathon Overall Category.

Sumber : https://bola.kompas.com/